Jurusan Tata Boga SMK Perintis 29-01 Semarang kembali mengikuti lomba. Kini tim Tata Boga mengikuti “Lomba Menu Stunting” di Universitas Ngudi Waluyo (UNW) Semarang. Pada lomba kali ini, peserta lomba tidak hanya dari kalangan siswa, tapi didampingi atau kolaborasi dengan guru.
Peserta lomba dari tim Tata Boga SMK Perintis 29-01 Semarang diikuti oleh Ibu Eri Tri Murtianti S.Pd dengan didampingi peserta siswanya, Febby Nur Aisyah dan Dina Arba. Ketiganya berkolaborasi dalam menyajikan kuliner yang berupa kudapan. Bukan sekadar kudapan biasa, tapi dimodifikasi kudapan dengan menu stunting.
Lomba yang digelar pada 20 Desember 2022 ini diselenggarakan oleh Program Studi S-1 Ilmu Gizi, Universitas Ngudi Waluyo. Sebagai bentuk dari penerapan Kampus Merdeka, lomba ini mendukung pengembangan olahan makanan kecil atau kudapan. Selain itu, juga bertujuan untuk menjaring produk/olahan yang dapat dikenalkan kepada masyarakat. Kali ini olahan yang di buat oleh tim tata boga smk Perintis 20-01 adalah dimsum labu kuning. Dimsum adalah istilah dari bahasa Kanton yang berarti “makanan kecil”.
Biasanya dimsum dimakan sebagai sarapan atau sarapan siang. Namun karena makanan ini
populer di dunia dari Hong Kong, maka istilah dimsum lebih populer dibandingkan dianxin. Proses pembuatannya membutuhkan keterampilan serta keuletan tinggi, namun siapa saja bisa belajar membuatnya
secara bertahap. Bahkan saat ini banyak usaha rumahan mulai memproduksi makanan siap saji. Dimsum yang dibuat oleh tim tata boga berbahan dasar labu kuning, dimsum ini banyak mengandung protein hewani sehingga cocok untuk menu stunting.